Bagaimana adab chatting dengan lawan jenis? Seperti telepon, SMS, pertemanan di facebook dan media penghubung lainnya?
Pertama, jauhilah segala sarana menuju zina melalui pandangan, sentuhan dan berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.
Kedua, Tutuplah Aurat di Hadapan Bukan Mahrom
Sehingga seorang muslimah tidak menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. Contoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang.
Sehingga seorang muslimah tidak menampakkan perhiasan yang sebenarnya hanya boleh ditampakkan di hadapan suami. Contoh yang tidak beradab seperti ini adalah berbusana tanpa jilbab atau bahkan dengan busana yang hakekatnya telanjang.
Inilah yang banyak kita saksikan di beberapa foto profil di
FB atau friendster. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada
mereka.
Ketiga, Tundukkanlah Pandangan
Bagaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang foto di hadapan lawan jenisnya? Wanita memamerkan fotonya di hadapan pria.
Bagaimana mungkin bisa saling menundukkan pandangan jika masing-masing orang memajang foto di hadapan lawan jenisnya? Wanita memamerkan fotonya di hadapan pria.
Mungkinkah di sini bisa saling menundukkan pandangan? Oleh
karena itu, alangkah baiknya jika foto profil kita bukanlah foto kita,
namun dengan foto yang lain yang bukan gambar makhluk bernyawa.
Tujuannya adalah agar foto wanita tidak membuat fitnah
(godaan) bagi laki-laki, begitu pula sebaliknya. Di antara bentuk
menundukkan pandangan adalah janganlah menggunakan webcamp selain dengan
sesama jenis saja ketika ingin melakukan obrolan di dunia maya.
Keempat, Hati-hatilah Dengan Berdua-duaan Bersama Lawan Jenis yang Bukan Mahrom
Jika seorang pria dan wanita melakukan pembicaraan via chatting, telepon atau sms –tanpa ada hajat (keperluan)-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan).
Jika seorang pria dan wanita melakukan pembicaraan via chatting, telepon atau sms –tanpa ada hajat (keperluan)-, itu sebenarnya adalah semi kholwat (semi berdua-duaan).
Apalagi jika di dalamnya disertai dengan kata-kata mesra
dan penuh godaan sehingga membangkitkan nafsu birahi. Dan jika memang
ada pembicaraan yang dirasa perlu antara pria dan wanita yang bukan
mahrom, maka itu hanya seperlunya saja dan sesuai kebutuhan.
Jika tidak ada kebutuhan lagi, maka pembicaraan tersebut
seharusnya dijauhi agar tidak terjadi sesuatu yang bisa menjurus pada
yang haram.
Kelima, Janganlah Melembutkan Atau Mendayu-dayukan Suara Atau Kata-kata Dihadapan Lawan Jenis
Penyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan chatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. Contoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti “sayang”, dsb.
Penyimpangan dalam adab terakhir ini, kalau diterapkan dalam obrolan chatting adalah dengan kata-kata yang lembut atau mendayu-dayu dari wanita yang menimbulkan godaan pada pria. Contoh menggunakan kata-kata yang sebenarnya layak untuk suami istri seperti “sayang”, dsb.
Jika setiap muslim mengindahkan adab-adab di atas, maka
tentu saja dia tidak akan terjerumus dalam perbuatan dosa dan tidak akan
mengalami hal yang serupa dengan kisah di atas dengan izin Allah.
Kami ingatkan pula bahwa tulisan ini bukanlah hanya kami
tujukan kepada kaum hawa saja, namun kami juga tujukan pada para pria
agar mereka juga memperhatikan adab-adab di atas.
Jadi janganlah tulisan ini dijadikan sebagai sarana untuk
memojokkan wanita atau para istri, namun hendaklah dijadikan nasehat
untuk bersama.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan sifat
ketakwaan, memberi kita petunjuk dan kecukupan. Semoga Allah melindungi
dan menjaga keluarga kita dari hal-hal yang haram dan mendatangkan murka
Allah.
Semoga risalah ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin. Wa shallallahu wa sallamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Walhamdulillahir rabbil ‘alamin.
Sumber: rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar